Latar Belakang

Terlepas dari segala klaim tentang aspek ilahi dari kelahiran dan perkembangannya, semua agama muncul dan tumbuh dalam kondisi sosio-historis tertentu. Demikian pula dengan kekristenan. Salah satu agama dengan jumlah pengikut terbesar di dunia ini muncul di wilayah Palestina abad pertama dan kemudian berkembang di wilayah-wilayah jajahan kekaisaran Romawi kuno lainnya. Tumbuhnya kekristenan tidak lepas dari kontradiksi-kontradiksi sosial yang mengemuka pada waktu itu.

Fenomena perkembangan kekristenan purba sebagai gerakan alternatif yang muncul di tengah-tengah kekaisaran Romawi kuno tidak luput dari perhatian tokoh-tokoh Marxis klasik seperti Friedrich Engels, Rosa Luxemburg, dan Karl Kautsky. Ketiganya telah mencoba menerapkan analisis materialis-historis atas fenomena ini lewat karya-karya mereka. Engels memulainya pada tahun 1894 lewat artikelnya yang berjudul “On the History of Early Christianity”, Luxemburg meneruskan upaya ini dengan tulisannya di tahun 1905, “Socialism and the Churches”, dan Kautsky mengembangkan lebih jauh analisis keduanya lewat bukunya yang terbit pada tahun 1908, Foundations of Christianity.

Kelas populer ini akan membedah tiga karya tersebut dalam empat pertemuan. Pembahasan akan difokuskan pada latar belakang dan resepsi ketiga karya ini, penerapan materialisme historis dalam analisis yang dilakukan, serta tema-tema yang muncul seperti komunisme Kristen purba dan rekonstruksi sejarah atas figur Yesus.

Tujuan Pembelajaran

• Partisipan memahami bagaimana materialisme historis diterapkan untuk membedah fenomena perkembangan kekristenan purba
• Partisipan memahami latar belakang, agenda, gagasan-gagasan utama, dan signifikansi historis dari analisis Engels, Luxemburg, dan Kautsky atas fenomena kekristenan purba
• Partisipan mendapatkan wawasan alternatif mengenai kekristenan